Minggu, 25 Desember 2011

GERAKAN-GERAKAN DALAM PERSALINAN (GERAKAN CARDINAL)

1. Turunnya Kepala
• Masuknya kepala dalam PAP.
Pada primigravida sudah terjadi bulan terakhir dari kehamilan tetapi pada multipara biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan. Masuknya kepala ke dalam PAP biasanya dengan sutura sagittalis melintang dan dengan fleksi yang ringan. Kalau sutura sagittalis dalam diameter antero posterior dari PAP, maka masuknya kepala tentu lebih sukar, karena menempati ukuran yang terkecil dari PAP.

• Majunya kepala.
Pada primigravida majunya kepala terjadi setelah kepala masuk ke dalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada multipara sebaliknya majunya kepala dan masuknya kepala dalam rongga panggul terjadi bersamaan.
Majunya kepala ini bersamaan dengan gerakan-gerakan yang lain ialah fleksi, putaran paksi-dalam dan extensi. Yang menyebabkan majunya kepala ialah :
a. Tekanan cairan intrauterin.
b. Tekanan langsung oleh fundus pada bokong.
c. Kekuatan mengejan.
d. Meluruskan badan anak oleh perubahan bentuk rahim.

• Fleksi.
Dengan majunya kepala biasanya juga fleksi bertambah hingga ubun-ubun kecil lebih rendah dari ubun-ubun besar. Keuntungan dari bertambahnya fleksi ialah bahwa ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir : diameter suboccipito bregmatica (9,5 cm) menggantikan diameter suboccipito frontalis (11 cm).
Fleksi ini disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari pinggir PAP, serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Akibat dari kekuatan ini telah terjadinya fleksi karena moment yang menimbulkan fleksi lebih besar dari moment yang menimbulkan defleksi.

• Putaran paksi dalam.
Ialah pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah symphysis. Pada presentasi belakang kepala bagian yang terendah ialah daerah ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar ke depan ke bawah sympysis.
Putaran paksi dalam tidak terjadi tersendiri, tetapi selalu bersamaan dengan majunya ke Hodge III, kadang-kadang baru setelah kepala sampai di dasar panggul. Sebab-sebab putaran paksi dalam :
a. Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah dari kepala.
b. Bagian terendah dari kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit terdapat sebelah depan atas dimana terdapat hiatus genitalis antara m.levator ani kiri dan kanan.
c. Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter antero posterior.

• Extensi.
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar panggul, terjadilah extensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan atas, sehingga kepala harus mengadakan extensi untuk melaluinya. Kalau tidak terjadi extensi, kepala akan tertekan pada perineum dan menembusnya. Pada kepala bekerja dua kekuatan, yang satu mendesaknya ke bawah dan satunya disebabkan tahanan dasar panggul yang menolaknya ke atas. Resultantenya ialah kekuatan ke arah depan atas.

• Putaran paksi luar.
Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam. Selanjutnya putaran dilanjutkan hingga belakang kepala berhadapan dengan tuber ischiadicum. Gerakan yang terakhir ini adalah putaran paksi luar yang sebenarnya dan disebabkan karena ukuran bahu (diameter bisacromial) menempatkan diri dalam diameter antero posterior dari PBP.

• Expulsi.
Setelah putaran paksi luar bahu depan samapai di bawah sympysis dan menjadi hypomochlion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.